Kain batik berasal dari singkatan banyak titik.
Mengapa demikian? Karena kain batik awal mulanya memiliki corak yang
banyak titik-titik. Kain batik berkembang di Indonesia sejak abad ke-19
dan menjadi salah satu kehidupan kebudayaan orang Jawa.
Pada zaman dahulu, batik hanya
dipakai oleh kalangan bangsawan keraton atau orang yang berada saja. Dan
dipakai pada saat acara-acara tertentu yang di setiap acara memiliki
corak kain batik yang berbeda-beda motifnya. Batik identik dengan
kecantikan seorang wanita. Karena pada masa itu kerajaan di Jawa
mengukur kecantikan seorang wanita dari kepandaiannya dalam membuat
batik dengan menggunakan canting. Canting ialah alat untuk menulis pada kain batik dengan menggunakan bahan dasar lilin.
Selain itu, batik juga dipakai saat
acara tradisional, misalnya saat pergelaran wayang kulit. Seorang
dalang, tak hanya memainkan para wayangnya saja namun ia wajib
mengenakan baju batik sebagai hal yang tak dapat dipisahkan dari
pergelaran. Baju batik yang dikenakan ialah jarik. Jarik merupakan
selembar kain dengan penggunaannya diikatkan mengelilingi pinggang dan
diikat dengan setagen.
Sekarang, kain batik menjadi salah
satu warisan budaya Indonesia dan diakui dunia yang memiliki nilai
histori yang tinggi. Jangan sampai generasi muda Indonesia tidak
mencintai budaya sendiri dan musnah ditelan zaman. Maka dari itu,
didiklah anak cucu kita untuk mencintai negara sendiri dan kebudayaan
Indonesia agar Indonesia tetap jaya dan diakui dunia.
Demikianlah penjelasan artikel kami mengenai Sejarah Kain Batik Indonesia.
Walaupun artikel ini hanya segelintir informasi namun kami mengharapkan
dapat memberikan segudang pengetahuan anda mengenai Sejarah Kain Batik
Indonesia. Terima kasih sudah berpartisipasi dengan batik Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar